Mengangkat Jari Telunjuk ketika Tasyahhud

Soal:

Dalam tahiyyat ketika membaca illallah, biasanya orang yang shalat mengangkat jari telunjuknya. Adakah dasar hukumnya? Lalu apa hikmah yang dikandungnya?

Jawab:

Ulama Syafi’iyyah menganjurkan untuk meletakkan kedua tangan di atas paha ketika sedang duduk  tasyahhud. Sementara jari-jari tangan kanan digenggam, kecuali jari telunjuk. Dan ketika membaca illallah jari telunjuk tersebut sunnah diangkat tanpa digerak-gerakkan. Dalam sebuah hadits dijelaskan:

عَنْ عَلِيِّ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْمُعَاوِي قَالَ: ((رَآنِي عَبْدُ اللهِ بْنُ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمْ وَأَنَا أََعْبَثُ بِالحَصَى فِي الصَّلاَةِ، فَلَمَّا انْصَرَفَ نَهَانِي، وَقَالَ: اِصْنَعْ كَمَا كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصْنَعُ، فَقُلْتُ: وَكَيْفَ كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصْنَعُ؟ قَالَ: كَانَ إِذَا جَلَسَ فِي الصَّلَاةِ وَضَعَ كَفَّهُ الْيُمْنَى عَلَى فَخِذِهِ الْيُمْنَى، وَقَبَضَ أَصَابِعَهُ كُلَّهَا، وَأَشَارَ بِإِصْبَعِهِ الَّتِي تَلِي الْإِبْهَامَ وَوَضَعَ كَفَّهُ الْيُسْرَى عَلَى فَخِذِهِ الْيُسْرَى (صحيح مسلم، رقم ٩١٣)

“Diriwayatkan dari Ali bin Abdirrahman al-Mu’awi, beliau bercerita bahwa, pada suatu saat Ibn Umar RA melihat saya sedang mempermainkan kerikil ketika shalat. Setelah saya selesai shalat, beliau menegur saya lalu berkata, (“Apabila kamu shalat) maka kerjakan sebagaimana yang dilaksanakan Rasulullah SAW (dalam shalatnya)”. Ibn Umar berkata “Apabila Nabi Muhammad SAW duduk ketika melaksanakan shalat, beliau meletakkan telapak tangan kanannya di atas paha kanannya dan menggenggam semua jemarinya. Kemudian berisyarah dengan (mengangkat) jari telunjuknya (ketika mengucapkan illallah), dan meletakkan telapak tangan kirinya di atas paha kirinya. (Shahih Muslim, [913]).

(baca juga: Membasuh Kaki)

Hadits inilah yang dijadikan oleh para ulama tentang kesunnahan mengangkat jari telunjuk ketika tasyahhud. Sedangkan hikmah dari anjuran tersebut adalah supaya kita mengesakan Allah SWT. Seluruh anggota tubuh kita me-Tauhidkan-Nya dengan dipandu oleh jari telunjuk itu. Syaikh Ibn Ruslan dalam kitab Zubad-nya mendendangkan syair:

وَعِنْدَ إِلَّا اللهُ فَالْمُهَلِّلَةْ # إِرْفَعْ لِتَوْحِيْدِ الَّذِي صَلَّيْتَ لَهْ

( متن الزبد، ٢٤)

“Ketika mengucapkan illallahu, maka angkatlah jari telunjukmu untuk mengesankan Dzat yang engkau sembah.” (Matn-al-Zubad, 24)

(baca juga: Hadiah Pahala Untuk Ahli Kubur)

Jadi, mengangkat jari telunjuk ketika tasyahhud itu disunnahkan karena merupakan teladan Nabi Muhammad SAW. Perbuatan itu dimaksudkan sebagai simbol serta sarana untuk me-tauhid-kan Allah SWT.

Sumber: KH Muhyiddin Abdusshomad. 2010. Fiqih Tradisionalis. Surabaya: Khalista.

Related Post