Penulis: Gibran Ramadhan*
Dari anas diriwayatkan bahwa Nabi SAW melarang seorang laki-laki minum sambil berdiri, Qatadah berkata “kami lalu bertanya, lantas bagaimana halnya dengan makan sambil berdiri?” Beliau menjawab “tentu itu lebih buruk dan lebih keji lagi (HR.Muslim)
Makan dan minum adalah suati pekerjaan yang tak luput dari diri manusia, dengan makan dan minum kita bisa mengembalikan tenaga kita yang hilang, tapi yang sering terjadi dikalangan kita adalah makan dan minum sambil berdiri. Apakah ada dampak negatifnya?
(Baca juga: Tips Ampuh Panda Menuli Puisi)
Pertama, dalam segi social makan dan minum sambil berdiri juga berkaitan dengan akhlak, moral, etika, dan nilai kesopanan. Dalam budaya masyarakat Indonesia makan dan minum sambil berdiri adalah suatu yang dianggap buruk dan tercela.
Orang tua dulu oun melarang anaknya makan dan minum, seperti orang Madura misalnya “jek ngakan manjheng, deghi’ naseen buruh ka bettes”( jangan makan berdiri, nanti nasinya turun kebetis). Meskipun tidak masuk akal, inilah salahsatu metode orang Madura mendidik anaknya.
Kedua, segi kesehatan Dr.Abdurraziq al-khailani berkata “minum dan makan sambil duduk lebih sehat, lebih memusakan dan lebih aman karena apa yang dimakan dan diminum langsung mengalir melalui dinding lambung dengan perlahan dan lembut”.
(Baca juga: Tips Hemat Ala Santri-)
Disaat kita berdiri keseimbangan pusat-pusat saraf manusia akan berkurang dan dengan seara otomatis mengurangi ketenangan. Padahal ketenangan merupakan syarat yang penting yang harus terpenuhi saat makan dan minum. Sedangkan ketenangan hanya bisa didapatkan saat duduk. Dapat disimpulkan bahwa makan dan minum sambil berdiri tidak bagus untuk pencernaan.
Penulis merupakan siswa kelas XI IPA MA Unggulan Nuris yang aktif diekstrakurikuler jurnalistik