Penulis: Deli Anisa Virca*
Sahabat santri, kita tahu tahun baru adalah suatu budaya merayakan berakhirnya suatu tahun dan akan berganti dengan tahun yang baru. Sedangkan tahun baru menurut Islam ditandai dengan peristiwa hijrah Rasulullah SAW dari Makkah ke Madinah pada 1 Muharram 622M. Lalu bagaimanakah sikap kita sebagai santri memaknai tahun baru?
Secara tidak sadar kita sudah melalaikan larangan Nabi Muhammad SAW untuk tidak ikut serta merayakan tahun baru dengan meniup terompet seperti kaum Yahudi, bunyi lonceng yang digunakan oleh kaum Nasrani, dan api yang dinyalakan oleh kaum Majusi. Nah, beberapa tips berikut bisa sahabat coba untuk merayakan tahun baru, yang sesuai dengan kaidah islam.
(Baca juga: Tips ampuh pandai menulis puisi)
Pertama, kita bisa melakukan istighosah bersama. Sahabat bisa mengajak orang-orang terdekat untuk melakukan istighosah bersama, dengan harapan di tahun yang akan datang kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
Kedua, bershodaqoh. Bershodaqoh bisa kita lakukan sesederhana mungkin, misalnya membagikan kue, atau makanan lain yang kita punya kepada orang disekitar kita. Lebih bagus lagi kepada orang yang kurang mampu, sebagai bentuk syukur dan berbagi kebahagiaan dengan orang lain.
Ketiga, tidak menyalakan kembang api, karena itu dapat membahayakan dan juga sebuah bentuk pemborosan.
Keempat, mungkin saja sahabat santri bisa merayakan dengan cara makan bersama keluarga, maupun sahabat dekat seperti membakar jagung, atau ikan laut. Sebagai bentuk kebersamaan dan mengeratkan tali persaudaraan.
(Baca juga: Tips pintar memaknai kitab kuning)
Nah itu tadi tips yang mungkin bisa membantu sahabat yang ingin merayakan tahun baru tetapi dengan tidak melanggar dan melalaikan syariat agama. Semoga di tahun yang baru ini, kita semua bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan semakin semangat dalam beribadah dan belajar. Amin ya rabbal alamin.
Penulis merupakan siswa kelas XI IPA SMA Nuris Jember yang aktif di ekstrakurikuler jurnalistik