Penulis: Sirli Qurrota Aini*
Dari waktu ke waktu, juga pada tubuh Januari ini.
Ku lihat aku yang semakin membeku, sedang Engkau semakin mencair
Ku rasa tiap kali aku menjelma luka, yang tiada bisa diseka
Sedang Engkau senantiasa setia menjahitku;
Menyulam setiap gundah tanpa lelah
Merakit pedih menjadi jernih
(Baca juga: Runtuhan sinar)
Aku ialah hamba, yang seharusnya menghamba
Bukan hamba yang mengiba saat duka tiba
Juga lupa menghamba ketika bahagia teraba
(Baca juga: Cara Tuhan Mengetukku)
Dari waktu ke waktu,
hingga detik ini berdiri
Aku yang senantiasa rubuh lalu Kau rengkuh
Sebab aku yang angkuh,
Dan Kau bukanlah aku.
Penulis merupakan siswa kelas XI IPA MA Unggulan Nuris yang aktif di ekstrakurikuler jurnalistik dan Penulisan Kreatif Sastra