Pesantren Nuris – Mahasiswa asing yang tergabung dalam UJICC (Universitas Jember International Cultural Camp) kembali ikuti acara keren (31/7) di masjid Baitun Nur Nuris Jember. Kali ini mahasiswa asing ini ikuti acara pengenalan budaya santri yang identik dengan sarung untuk santri putra dan jilbab untuk santri putri.
Kali ini keenambelas mahasiswa asing akan ditunjukkan bagaimana cara memakai sarung untuk mahasiswa asing putra dan jilbab untuk mahasiswa asing putri. Keseruan ini semakin bertambah, ketika mahasiswa asing putra praktik memakai sarung dan memakai jilbab bagi mahasiswa putri.
Mereka terlihat senang memakai sarung dan jilbab. Tidak sedikit dari mereka yang selfi menggunakan ponsel mereka dengan memakai sarung atau jilbabnya. Walaupun terlihat kaku dalam memakai sarung atau jilbab, mahasiswa asing ini tetap sumringah. Mereka seakan takjub dengan budaya Islam.
Para bule ini tidak hanya diajari bagaimana memakai sarung atau jilbab saja, melainkan sarung atau jilbab ini langsung diberikan kepada mahasiswa asing ini sebagai cenderamata dari pesantren Nuris Jember. Selain itu, diakui oleh mereka bahwa budaya Islam sedikit “rumit”, namun memakai sarung bagi laki-laki dan jilbab bagi perempuan sudah merupakan ibadah.
Max (Jerman), Lisa (Jerman), Pland (Skotlanlandia), Biig (Thailand), dan dua belas mahasiswa asing lainnya nampak sumringah ketika menerima cenderamata yang baru dijumpainya ini. Bagaimana tidak? Mereka mendapat cenderamata berupa sarung bagi mahasiswa asing putra dan jilbab bagi mahasiswa asing putri. Max (Jerman) dan mahasiswa asing putra lainnya mendapatkan sarung tenun, sedagkan Liza (Jerman) dan mahasiswa asing putri lainnya mendapatkan jilbab cantik dengan warna yang indah.
Para bule ini, mengaku kagum dengan penyambutan dan apresiasi yang diberikan pesantren Nuris Jember. Selain itu, mereka juga mengaku untuk pertama kalinya memakai sarung lengkap dengan kopyahnya dan jilbab. Hal ini membuat mereka mengerti dengan agama Islam yang kaya akan budaya mulai dari seni musik hadrah hingga memandikan dan mengafani jenazah.
“I am happy to get a sarong complete with kopyahnya because this is first for me and I feel more handsome with this sarong and kopyah.” Ungkap Max, salah satu mahasiswa asing asal Jerman. “In addition, many Islamic cultures that I can learn from this pesantren Nuris.” Lanjutnya.
“I am happy to get a memento of hijab from Nuris pesantren. Thank you for the appreciation.” Ungkap Noviya VY, mahasiswa asing asal Filipina.
“Saya mengucapkan selamat datang kepada mahasiswa asing yang tergabung dalam UIJCC. Saya berharap pertemuan ini, tidak hanya sekedar pertemuan melainkan apa yang kita suguhkan menimbulkan kesan mendalam, sehingga terjalin silaturahmi yang baik.” Ungkap bu Mila selaku kasi Penjamin Mutu Siswa yayasan Nurul Islam Jember .
(Baca juga: Liza, Mahasiswa Asal Jerman Ingin Kenalkan Moris ke Negaranya)
“Selain itu, semoga dengan adanya acara ini siswa Nuris termotivasi untuk kuliah di negara barat seperti Jerman, China, dan negara maju lainnya. Hal ini karena walaupun santri tetap harus mencari ilmu setinggi-tingginya.” Lanjutnya. (Red/Yuv)