Sejarah Batik Sebagai Warisan Bangsa Indonesia

Penulis: Deli Anisa Virca*

Tanggal 2 Oktober diperingati sebagai hari batik nasional. Batik merupakan kain bercorak khas, yang menjadi salah satu kebanggaan bangsa Indonesia. Batik adalah kain yang dilukis menggunakan canting dan cairan lilin malam sehingga membentuk lukisan-lukisan bernilai seni tinggi di atas kain mori.

Bermula sejak awal abad 17 Masehi. Berasal dari kata amba dan tik berasal dari bahasa Jawa yang berarti menulis titik. Namun, menurut KBBI batik artinya menuju ke suatu benda seperti kain baju yang sudah dilukis. Awalnya, motif batik hanya bercorak binatang atau tanaman. Lama kelamaan setelah batik menarik perhatian kerajaan Majapahit corak batik menjadi lebih bervariasi dan dilukiskan pada barang-barang yang bermanfaat.

(Baca juga: Sejarah Kopi Menurut Para Ulama)

Seiring berjalannya waktu baik menjadi populer terutama di kalangan kerajaan maju seperti Majapahit, Mataram, Demak dan seterusnya menjadikan batik sebagai budaya bangsa. Khusus dalam masa perkembangan Islam motif batik binatang tidak diperkenankan keculai disamarkan sebab dianggap menyalahi syariat Islam.

Sedangkan di daerah Asia Tengah, Timur Tengah dan India kenindahan batik ini sudah terkenal sejak 2000 tahun silam. Di peradaban Mesir kuno, teknik membatik digunakan untuk membungkus mumi dengan kain linen. Kain linen ini dilapisi cairan lilin, kemudian digores dengan benda tajam semacam jarum atau pisau untuk menorehkan motifnya. Kemudian kain dicelup ke berbagai cairan pewarna seperti darah atau abu.

Selanjutnya, setelah warna tersebut meresap maka kain linen ini direbus untuk melunturkan lilinnya. Sehingga bagian yang tidak terlapisi oleh lilin akan berwarna sesuai pewarnaan, sedangkan bagian yang terlapisi lilin akan berwarna dasar kain. Pada Jaman Dinasti Tang (tahun 618-690) di Cina, teknik seperti ini juga sudah dijumpai.

(Baca juga: Masehi Dalam Bingkai Sejarah)

Bahkan pada jaman Dinasti Sui (tahun 581-618) teknik ini sudah dipraktekan. Karena Cina adalah bangsa pedagang yang berkeliling dunia, teknik ini kemudian menyebar ke banyak benua seperti Asia, Amerika, Afrika, bahkan sampai ke Eropa.

Di Indonesia sendiri teknik membatik hanya satu yaitu teknik menulis bahakan pewarnaannya pun menggunakan bahan alami seperti daun jati mengkudu pohon nila dan soga. Sedangkan untuk sodanya menggunakan soda abu dan tanah lumpur. Namun, seusai perang Dunia I teknik membatik berkembang seperti menjamur, teknik batik cap, dan printing. Teknik-teknik ini membuat pekerjaan membatik lebih efisien dan tidak memakan banyak waktu meski nilai estetiknya sangat kurang.

Semakin modernnya jaman, motif batik tidak hanya dilukiskan di atas kain, namun juga di atas barang perlengkapan seperti buku, helm, sepatu, tas, dan sebagainnya batik juga dijadikan motif. Batik kini sudah mendunia dan menjadi salah satu icon fashion Indonesia di kancah industri maupun seni.

Banyak designer-designer Indonesia yang mengangkat batik sebagai kain asli Indonesia dan merupakan warisan budaya yang harus dilestarikan.

Penulis merupakan siswa kelas XI IPA SMA Nuris Jember yang aktif di ekstrakurikuler jurnalistik

Related Post