Mie Sehat Tanpa Lemak Jahat

Penulis: Tegar Ramadani*

Indonesia merupakan negara penghasil Singkong terbesar ketiga di Asia. Banyak kota di Indonesia yang mampu dan dapat menghasilakan sebagai pemasok utama singkong di Indonesia kota tersebut salah satunya ialah kota Jember. Tanaman singkong di daerah Jember dapat hidup baik hal ini dikarenakan kondisi Lingkungannya yang begitu mendukung.

Tanaman singkongn dapat tumbuh sepanjang tahun di daearah tropis dan memilki daya adaptasi yang tinggi pada kondisi tanah. Tanaman Singkong memeilki keunggulan di balik penanamannya yaitu dapat hidup dengan cepat dan tidak memerlukan biaya yang cukup mahal dalam membudidayakannya.

(Baca juga: Jajanan tradisional penekan angka kematian pada ibu melahirakan)

Pada umumnya tanaman singkong dimanfaatkan kandunagn patinya untuk dijadikan tepung kanji atau tepung tapioka atau dijadikan camilan yang enak dan bergizi. Pada umbi singkong banyak mengandung zat seperti karbohidrat, lemak protein serat, vitamin B1 dan C dan banyak lagi.

Produksinya yang begitu melimpah yaitu sekitar 24.0044.025 ton/tahun akan menjadi ladang perekonomian masyarakat yang begitu melimpah. Pada umumnya singkong selain digunakan sebagai tepung umbinya banyak dimanfaatkan juga sebagai keripik. Ditinjau dari segi lain pemanfaatnya sebagai keripik singkong akan menjadi makanan yang bergizi rendah, hal ini dikarenakannya ada kesalahan dalam penggunaanya yaitu sebagai keripik.

(Baca juga: Es krim herbal nan organik pecegah hipetensi)

Dalam mengurangi dampak yang ditimbulkan perlunya alternatif pengolahan singkong untuk dijadikan sebagai olahan mie yang cukup sehat karena tidak memilki efek samping dalam pengonsumsiannya. Maka dari itu sebuah Inovator yang berasal dari SMA Nuris Jember telah membuktikannya dengan membuat mie dari singlong yang diberi identitas produk dengan nama Mie Soja (Singkong Hijau).

Dalam penggunannya mie tersebut dipergunakan dalam meningkatkan perekonomian masyarakat di desa Karang Silo Kabupaten Jember. Dalam penggunaannya produk ini ditambahkan dengan bahan pewarna alami yaitu dengan warna hijau dari daunnya. Jadi produk ini juga akan menjadi nilai ekonomis juga akan menjadi sarana kesehatan masyarakat.

Penulis merupakan siswa kelas XI IPA SMA Nuris Jember yang aktif di ekstrakurikuler karya tulis ilmiah remaja   

Related Post