Penulis: M. Izzul Aroby*
Pandemi covid-19 mempengaruhi banyak perilaku masyarakat, tidak terkecuali sektor pendidikan. Terhitung sejak Maret 2020, proses belajar mengajar untuk sementara dilakukan di rumah masing masing secara daring. Pemerintah melalui bapak presiden mulai mengenalkan gaya hidup baru (New Normal) yang menitikberatkan untuk menjalan protokoler kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. Di antaranya adalah mengubah kebiasaan tidak saling bersalaman, mengurangi pertemuan skala besar dan lain lain.
Pandemi covid-19 juga rentan menyerang komunitas pesantren. Hal ini disadari oleh banyak pengurus dari berbagai pesantren yang mengambil kebijakan untuk memulangkan santrinya atau menerapkan kontrol ketat bagi pihak luar yang ingin berhubungan dengan pesantren.
Saat artikel ini diketik (27 Mei 2020/red), tercatat masyarakat Indonesia yang positif covid-19 mengalami pertambahan 686 orang dengan akumulasi sebanyak 23.851 orang. Adapun beberapa pondok pesantren telah menetapkan tanggal kembali (ke pesantren) untuk para santri yang telah melakukan libur idul fitri.
(baca juga: Informasi Penting, Wali Santri dan Segenap Santri Nuris Wajib Tahu Maklumat Kiai Terbaru)
Kembali ke pesantren merupakan momen bahagia para santri, menimba ilmu dari para guru dan berkumpul bersama dengan teman seperjuangan. Wabah covid-19 mengharuskan para santri untuk lebih menjaga kesehatan dirinya. Kegiatan investasi kesehatan adalah hal wajib yang harus dilakukan sehingga ketika kembali ke pesantren dalam keadaan tubuh yang sehat dan siap menerima ilmu dari kyai dan para guru.
Para santri dapat melakukan kegiatan investasi kesehatan dengan menerapkan protokol kesehatan yang telah ditentukan (jaga jarak ketika berinteraksi dengan orang lain, memakai masker ketika di luar rumah, mengurangi aktivitas di tempat umum dll.) dan mempersiapkan segala keperluan menuju pesantren, semisal yang berkaitan dengan keamanan tranportasi hingga menyiapkan surat sehat untuk ditunjukkan kepada pengurus pesantren yang menandakan bahwa santri yang bersangkutan dalam kondisi sehat.
Keuntungan investasi kesehatan ketika masa liburan akan berdampak positif ketika santri balik ke pesantren. Kondisi badan yang sehat akan mudah menerima ilmu yang disampaikan guru sehingga ilmu yang didapat maksimal dan barakahpun dapat diraih. Semoga kita dalam lindungan Allah SWT.[]
*penulis adalah alumni MA Unggulan Nuris tahun 2017