Kuliah Daring Selama Pandemi, Tak Sabar Ingin Kuliah Offline
Pesantren Nuris- Menjadi seorang mahasiswa merupakan salah satu mimpi sebagian besar siswa kelas XII. Nah alumni Nuris yang satu ini sedang berbahagia karena berhasil lolos di universitas impiannya, ia adalah Lailiyatul Fauziyah.
Gadis manis yang akrab dipanggil Fatim ini lolos di jurusan akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang, ia mengaku memang sanga mendambakan jurusan ini. Oleh karena itu ia sangat senang dan bersyukur bisa lolos.
(Baca juga: semoga samawa alumni nuris mantap berkomitmen di usia muda)
“Rasanya kaya mimpi, alhamdulillah banget. Gak nyangka bisa kuliah di luar kota juga. Senengnya udah gabisa dijelaskan dengan kata-kata,” ungkapnya.
Ia juga berbagi cerita tentang pengalamannya menjadi seorang mahasiswa baru. “Jadi mahasiswa enak, kita punya banyak teman, kalau saya pribadi bukan cuma dari luar kota atau provinsi tapi dari luar negeri juga. Kebetulan teman seangkatan saya ada 3 mahasiswa, 2 dari Timor Leste sama 1 dari Malaysia,” ujarnya
Ia juga menambahkan bedanya menjadi mahasiswa dengan siswa versinya. “Bedanya kalau jadi siswa semuanya dijadwal sekolah jam segini pulang jam segini sudah ditentukan. Lalu guru di sekolah menengah pastinya telaten buat ngajarin kita sampai bisa dan paham akan materi yang disampaikan. Kalau mahasiswa kita sendiri yang harus menyesuaikan dengan jadwal kuliah, juga tidak semua dosen memberikan penjelasan secara terperinci, apalagi sekarang sistemnya daring jadi ada dosen saya mungkin beliau memang benar-benar sibuk, beliau saat jadwal pertemuaan hanya melalui grup wa saja adan itu tidak menjelaskan materi hanya memberi sebuah ppt dan tugas nah dari situ saat kita tidak memahami soal atau materi kita sendiri yang harus bergerak yang harus bertindak apa yang akan dilakukan, salah satunya japri dosen secara langsung atau bertanya pada teman atau kating juga bisa searching, klok kita gafaham sama materi atau soal terus kita diam aja kapan mau bisanya, apa bedanya kami dengan anak TK yang mau melakukan apapun harus diberi perintah,” ungkapnya.
(Baca juga: jadi bidan, alumni ini abdikan diri di bidang kesehatan)
Fatim juga memiliki harapan kedepan, untuk bisa menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tua, jadi anak sholehah yang bisa banggain orang tua dengan usaha yang sudah dilakukan, dan tentunya menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Tak hanya itu, ia juga menyampaikan kesan selama pernah nyantri di Pesantren Nuris Jember. “Alhamdulillah bisa mondok selama 6 tahun di Nuris dari MTs sampai MA, saya bukan tipe santri yang selalu taat aturan, tapi ada pesan dari saya kalau seumpama santri itu melanggar kemudian di takzir, Alhamdulillah hukumannya di pondok tapi kalau yang belum ditakzir kemungkinan saat berada di masyarakat nantinya. Jadi pada intinya jangan coba-coba ada niatan untuk melanggar peraturan karena semua itu ada hukum timbal baliknya pada diri kita sendiri. Di pondok enak punya banyak temen mau ngapain aja pasti ada temennya nyuci bareng ke kamar mandi bareng kalau tengah malem ketakutan, pokonya di pondok solidaritasnya top banget, saya juga jadi pengurus yakni Infokom di dalem timur jadi alhamdulillah saya punya pengalaman dalam hal menyusun acara, membuat proposal, dan lain-lain, terimakash Nuris,” ujarnya mengakahiri. [Red.Dev]
Nama: Lailiyatul Fauziyah
Tempat, tanggal lahir : Jember, 01 Mei 2002
Alamat: Jl.rengganis no.02 desa Gugut, Rambipuji, Jember
Lembaga: MA Unggulan Nuris 2020
Kuliah: Jurusan akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang