Kue Canai, Cara Santri Asal Thailand Mengisi Libur Akhir Pekan

Kue Canai, Cara Santri Asal Thailand Mengisi Libur Akhir Pekan

Pesantren Nuris – Bukan santri Pesantren Nuris Jember jika tak kreatif menghadapi rutinitas aktivitas di pesantren. Seperti yang telah dimafhum, padatnya agenda di pesantren yang terintegrasi dengan kegiatan sekolah formal. Tak terkecuali di Pesantren Nuris Jember yang tergolong pesantren sibuk, namun hal ini lah yang membuat santrinya kreatif seperti yang telah dilakukan oleh santri rantau dari Thailand.

Mengisi kekosongan kegiatan di akhir pekan, sekitar 11 santri putra asal Negeri Gajah Putih bergerumul di dapur membuat adonan kue canai (28/10/2017). Dengan bersuka ria, mereka membagi tugas, ada yang bertugas mengocok campuran adonan kue, menyiapkan peralatan masak dan cetakan, dan memilin-milin adonan.

(baca juga: Perjalanan Religi Mesir bersama NSEP 2017 (Part 1))

Sulfa Manni’, santri asal Thailand paling senior yang kini duduk di kelas XII PK B MA Unggulan Nuris menggordinatori kegiatan tersebut. Bersama 10 santri Thailand lainnya yakni, Hilmi Desae, M. Rosalee Ma’tong, Nawawee Yakoh (siswa kelas XI PK B MA Unggulan Nuris), Tajree Sulong, Nuruddin, Zulkifli Alimam, Ilhammuddin Latek, M. Sareef Je’arlee, Aimron Latek, dan Firdaos Desae (siswa kelas X PK B MA Unggulan Nuris).

“Sekadar mengisi hari Sabtu dan Ahad saja, ketimbang kosong kami urunan dan membeli bahan-bahan buat kue cana kata orang melalyu di Provinsi Pattani, Thailand. Ada yang bilang kue Canai. Ya. Iseng. Akhirnya, jadi juga dan menyenangkan.” Kata Sulfa.

(baca juga: Dua Tahun Nyantri di Nuris, Santri Asal Thailand Ini Bisa Ngajar di Pesantren)

“Sekitar 17 santri yang berasal dari Thailand hingga saat ini berada di Nuris. Baik yang menempuh pendidikan di MTs Unggulan Nuris dan MA Unggulan Nuris. Namun, acara dapur kali ini hanya yang putra saja. Sebenarnya ada pula Syaikh Syauqi, dosen dari Al Azhar, Kairo, Mesir yang terlibat saat itu.” Tambahnya.

Pesantren Nuris Jember yang dalam 2 tahun terakhir semakin diminati santri asal Negeri Gajah Putih ini sehingga sudah ada belasan nyantri belajar kitab kuning dan ilmu umum. Mereka bercita-cita untuk menimba ilmu seluas-luasnya di Pesantren Nuris Jember dan kembali ke daerah asal dengan mendakwahkan ahlussunnah wal jamaah kepada masyarakat sekitar.[AF.Red]

Related Post