10 Sahabat Nabi Muhammad SAW Dijamin Surga

10 Sahabat Nabi Muhammad SAW Dijamin Surga

penulis: M. Fuad Abdul Wafi*

Pesantren Nuris – Berikut adalah sahabat nabi yang dijamin masuk ke surga Allah menurut dalil-dalil yang sahih. Siapa saja sahabat yang istimewa ini, baca selengkapnya!1

Rasulullah bersabda;

قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : عَشَرَةٌ فِي الْجَنَّةِ : فَذَكَرَ أَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيًّا وَطَلْحَةَ وَالزُّبَيْرَ وَعَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ عَوْفٍ وَسَعْدَ بْنَ أَبِي وَقَّاصٍ وَسَعِيدَ بْنَ زَيْدٍ وَعَبْدَ اللهِ بْنَ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُم

“Rasulullah bersabda :10 orang masuk surga, lalu Rasulullah menyebutkan : Abu Bakar dan Umar dan Utsman dan Ali dan Thalhah dan Zubair dan Abdurrahman dan Sa’id bin Zaid dan Abdullah bin Mas’ud.” (HR. Al-Hakim).[1]

Ada juga yang diriwayatkan oleh al-Imam at-Tirmidzi;

حَدَّثَنَا صَالِحُ بن مِسْمَار المَرْوَزِي حَدَّثَنَا اِبْنُ أَبِي فُدَيْكٍ عَنْ مُوسَى بنِ يَعْقُوْبَ عَنْ عُمَرَ بْنِ سَعِيْدٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ حَمِيْدٍ عَنْ أَبِيْهِ أَنَّ سَعِيْدَ بْنِ زَيْدٍ حَدَّثَهُ فِيْ نَفَرٍ : أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ عَشَرَةٌ فِي الْجَنَّةِ اَبُو بَكْرٍ فِي الجَنَّةِ وَ عُمَرُ فِي الْجَنَّةِ وَ عُثْمَانُ وَ عَلِي وَ الزُّبَيْرُ وَ طَلْحَةُ وَ عَبْدُ الرَّحْمَنِ وَ أَبُو عُبَيْدَةَ وَ سَعْدُ بن أَبِي وَقَّاصٍ قَالَ فَعَدُّ هَؤُلَاءِ التِّسْعَةِ وَسَكَتَ عَنِ الْعَاشِرِ فَقَالَ الْقَوْمُ نَنْشُدُكَ اللهُ يَا أَبَا الْأَعْوَرِ مِنَ الْعَاشِر ؟ قَالَ نَشَدْتُمُونِي بِاللهِ أَبُوْ الْأَعْوَرِ فِي الجَنَّةِ

Bahwa Rasulullah bersabda: “Sepuluh orang telah dijamin menghuni surga; Abu Bakar di surga, Umar di surga, Utsman di surga, Ali, Zubair, Thalhah, Abdur-rahman, Abu Ubaidah, Sa’ad bin Abi Waqqash.” Perawi berkata, “Maka Sa’id bin Zaid hanya menghitung sampai 9 dan tidak menyebutkan yang ke 10. Lalu orang-orang bertanya: Demi Allah, hai Abu al-A’war, siapakah orang yang ke 10?” Kemudian ia berkata: “Kalian berkata dengan nama Allah; (Rasulullah r juga bersabda) “Abu al-A’war di surga.” (HR. At-Tirmidzi).[2]

(baca juga: Sisi Lain KH. Hasyim Asy’ari, Bukan Sekadar Pendiri NU)

Kedua hadis di atas menjelaskan bahwa 10 sahabat yang ada dalam hadis itu telah mendapatkan jaminan surga. Salah satunya adalah Abu Bakar, Umar, dan Utsman, ketiganya telah dijamin oleh Rasulullah SAW untuk menghuni surga. Pemaparan dan penjelasan hadis ini tentunya sudah cukup untuk mementahkan tuduhan-tuduhan miring dari Syiah terkait dengan pelaknatan dan pengafiran mereka kepada Abu Bakar, Umar, dan Utsman.

Tuduhan-tuduhan yang diungkapkan oleh kalangan Syiah terhadap Abu Bakar, Umar, dan Utsman tidak lain hanyalah fanatisme  buta yang terus menerus mereka pertahankan, tanpa didasari pada argumen yang kuat. Padahal Rasulullah pernah bersabda;

لَيْسَ الْمَرْءُ الْمُؤْمِنُ بِالطَّعَّانِ وَلَا بِاللَّعَّانِ وَلَا بِالْفَاحِشِ وَلَا بِالْبَذِيِّ

 “Tidak selayaknya orang mukmin menjadi tukang caci, tukang laknat, melakukan perbuatan tercela dan berkata tidak sopan.” (HR. Ibnu Abi Syaibah dalam al-Mushannaf).[3]

Hadis di atas menganjurkan kita untuk tidak menjadi orang yang suka melaknat, mencaci dan berkata jelek. Lebih-lebih kepada para sahabat nabi yang telah mendapatkan label surga. Namun, lucunya Syiah juga membuat Hadis tandingan tentang hadis 10 sahabat yang dijamin masuk surga di atas;

عَنْ عَلِي t أَنَّ تِسْعَةَ مِنَ الْعَشْرَةِ الْمُبَشَّرِيْنَ بِالْجَنَّةِ هُمْ فِي النَّارِ. وَقَالَ  وَاللهِ اَنَّهُمْ لَفِي تَابُوتِ فِي شِعْبٍ فِي جُبٍّ فِي أَسْفَلِ دَرْكٍ فِي جَهَنَّمَ سَمِعْتُ ذَلِكَ مِنْ رَسُولِ اللهِ r

“Dari Sayidina Ali, bahwa 9 dari 10 sahabat yang di jamin masuk surga , akan masuk neraka. Beliau juga berkata: Demi Allah sesungguhnya mereka (9 saha-bat) berada di dalam peti, pada lorong sempit di dalam jurang bagian bawah neraka Jahanam. Aku mendengar hadis tersebut dari Rasulullah.”[4]

Hadis tandingan Syiah ini sangatlah bertentangan dengan Alquuran dan hadis-hadis Rasulullah SAW yang telah dikemukakan di atas, selain itu kita juga tidak akan menemukan hadis ini kecuali dari riwayat dan kitab-kitab Syiah. Artinya, hadis tersebut memang dibuat oleh orang-orang Syiah sendiri. Belum lagi isi hadis itu sangat bertabrakan dengan ajaran yang diberikan oleh panutan mereka, baik Sayidina Ali, Hasan, Husain, Ja’far dan lain sebagainya.[5]

*penulis adalah staf pengajar Fikih, BMK, dan Tafsir di MA Unggulan Nuris


[1] Imam Hakim, Mustadrak, juz 3 hal 316

[2] Sunan Tirmidzi, hadis no (3748). Juz 5 hal 648.

[3] Ibnu Abi Syaibah, Mushannaf, juz 7 hal 215.

[4] Muhammad al-Bandari, at-Tasyayyu’: Baina Mafhum al-A’immah wa al-Mafhum al-Farisi, hal 276, mengutip at-Thabrisi dalam al-Ihtijaj, juz 1 hal 237.

[5] Lihat, al-Imamah fi Dhau’ al-Kitab wa as-Sunnah, juz 1 hal 66 dan juz 2 hal 87

Related Post