Penulis: Yosni*
Idul Adha merupakan hari raya yang dirayakan oleh umat muslim dipenjuru dunia dengan berbahagia. Hari raya ini sering disebut dengan lebaran haji, di hari ini indentik dengan penyembelihan hewan kurban, dan diperingati setiap tahun tanggal 10 Dzulhijjah sehingga memiliki makna penting.
Seluruh umat muslim menunaikan ibadah haji terutama wukuf di Arafah. Pada tahun 2019 ini Idul Adha di Indonesia jatuh pada tanggal 11 Agustus 2019, dan semua dari mereka menunaikan salat sunnah Idul Adha bagi yang tidak tawaf.
Perayaan Idul Adha berawal dari kisah Nabi Ibrahim diberi perintah oleh Allah Swt untuk menyembelih anaknya yaitu Nabi Ismail. Dan Ibrahim berkata: “Hai, anakku seseungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku akan menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!”. Ia menjawab: “Hai, bapakku kejakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, insyaallah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar,”
(Baca juga: Tradisi Ziarah Kubur Menjelang IduL Fitri Haramkah?)
Nabi Ibrahim berfikir bahwa mimpinya itu karena godaan setan dan bukan perintah dari Allah. Dan ternyata perintah dari Allah dan Ibrahim telah mimpi sebanyak 3 kali, setelah mendapat pentunjuk dan yakin bahwa ini perintah dari Allah, maka dengan sabar dan ikhlas Ibrahim melakukannya. Begtitu pula dengan Ismail putranya ia menerima dengan ikhlas, di saat ibrahim hendak menyembelih Allah menganti dengan domba.
Dari kisah itulah Idul Adha di peringati tiap tahun. Pengorbanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail menjadi memberikan makna sebagai pesan agama yang mengandung pelajaran penting bagi umat muslim diantaranya:
Ketakwaan
Arti dari ketakwaan ialah sebuah keterkaitan hamba Allah dalam menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya. Islam mengemas ini untuk kehidupan didunia maupun di akhirat,untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di akhirat harus melalui kehidupan dunia yaitu dengan memperbanyak amal baik dan ketakwaan kepada Allah Swt.
(Baca juga: Serunya Idul Adha Di Asrama Putri Pusat PP Nuris Jember)
Hablumninnannas (Hubungan antar manusia)
Seluruh umat islam di perintahkan oleh allah untuk beribadah dengan mengandung dua aspek yaitu, hubungan kepada Allah dan manusia. Agama islam sangat memperhatika solidaritas dan pergaulan yang baik, seperti ketika umat muslim puasa mereka benar-benar merasakan betapa sulitnya kaum dhuafa. Kehidupan mereka sehari-hari saja sangat sulit, kemudian dengan kita berqurban dan membagikan kepada mereka yang tidak mampu menjadi bentuk sosial seorang muslim terhadap sesamanya.
Peningkatan kualitas diri
Meningkatkan kualitas diri dengan cara memperkukuh, kesadaran diri serta mengelola diri menjadi lebih baik. Kita dapat mencontah akhlak Nabi Muhammad SAW dalam kebaikan, memulikan tamu, dan mejalankan semua perintah-Nya.
Penulis merupakan siswa kelas XI SMA Nuris Jember yang aktif di ekstrakurikuler jurnalistik.