Mahaguru Dokter Bedah Sedunia

Penulis: Deli Anisa Virca*

Dokter Bedah merupakan pekerjaan spesial untuk mengobati luka dalam, untuk mendapat gelar Dokter Bedah kita harus melewati sekolah Kedokteran Umum, setelah itu baru sekolah Spesialis Bedah. Berbicara tentang bedah membedah, apakah pada zaman dahulu ada orang yang bisa membedah seperti zaman sekarang? Sedangkan pada zaman dulu tidak ada alat-alat canggih dan modern seperti saat ini?

Ternyata, pada zaman dahulu sudah ada istilah “bedah” namun keahlian ini mulai populer sejak di kembangkan oleh Abu Al-Qosim Al-Zahrawi salah satu pakar di bidang kedokteran pada masa abad pertengahan. Dokter kerajaan pada masa Khalifah Al-Hakam II ini lahir pada 936 M di Madinatuz Zahra’ kota di selatan Andalusia dan menutup usia pada tahun 1013 M.

(Baca juga: Sosok Inspiratif Dengan Cara Berstand Up Comedy)

Terkenal dengan nama Abulcasis di daerah Barat. Karya terkenalnya adalah Al-Tasrif, yang berisi kumpulan praktik kedokteran dan terdiri dari 30 jilid.

Al-Zahrawi memulai karirnya menjadi Dokter Bedah dan mengajar di beberapa sekolah kedokteran. Nama baiknya mulai menjadi perbincangan di dunia kedokteran setelah karya terkenalnya (At Tasrif Liman ajiza Ta’lif (metode pengobatan) ) diterbitkan. Beliau terkenal sebagai seorang dokter ahli bedah muslim Spanyol dan mulai mengembangkan ilmunya pada masa pemerintahan Abdurrahman III (912-961 M).

Beliau disebut sebagai perintis pembedahan telinga, pelopor pengembangan ilmu tentang penyakit kullit dermatologi, pengobatan gigi pun beliau jelaskan dengan sangat terperinci. Beliau menjadi tokoh paling berpengaruh dalam dunia kedokteran khususnya dokter bedah, pemikiran-pemikiran beliau dijadikan panutan bahkan hingga saat ini tentunya dengan banyak inovasi-inovasi terbaru.

(Baca juga: Veve Zulfikar Sosok Inspiratif Remaja NU)

Al-Zahrawi sosok luar biasa yang telah mengabdikan hidupnya untuk mengembang dan memajukan dunia kedokteran ini telah menemukan berbagai macam alat bedah. Dalam kitab At-Tasrif mengenalkan lebih dari 200 alat bedah. Tercatat  sedikitnya 26 alat bedah inovasi terbaru beliau, beberapa diantaranya seperti plester, jarum bedah, forceps, ligature, dan lain sebagainya.

Sosok pengubah dunia ini tentunya memiliki beribu kepayahan untuk mewujudkan segala ketercapaiannya kini. Sudah sepantasnya, kita sebagai generasi muda yang hidup di jaman serba canggih untuk melestarikan dan terus menginovasikan ide-ide para tokoh terdahulu. Karena siapapun bisa menjadi apapun.

Penulis merupakan siswa kelas XI IPA SMA Nuris Jember yang aktif di ekstrakurikuler jurnalistik

Related Post