Santri Agen Perubahan Di Masa Depan

Penulis: Handini Fatihatun Nabila*

Islam merupakan suatu agama yang telah banyak berkontribusi dalam perkembangan teknologi dan juga ilmu sainsnya. Dimulai dari para ilmuwan yang telah banyak mencetuskan berbagai penemuan mereka. Bahkan tokoh-tokoh seperti Al-Khawarizmi, Ibnu Sina, Abu Musa Jabir Bin Hayyan yang mampu mendorong kemajuan Islam dan kejayaan Islam dalam sejarah peradaban dunia.

Namun, seiring berjalannya waktu apakah anda merasa bahwa saat ini Islam tidak dapat berjaya seperti pada masa lalu?. Iya, hal tersebut terjadi karena ilmu sains dan teknologi telah berhasil dikuasai oleh orang-orang barat. Tak hanya itu, keinginan belajar serta jalan pikiran orang islam yang menurun dan menyimpulkan bahwa ilmu akhirat lebih penting. Lalu bagaimana cara kita sebagai orang islam bisa menyaingi era zaman baru  revolusi industry 4.0?.

(Baca juga: Alam Dalam Milenial 4.0)

Menurut Dr. Artoto Arkundato S.Si. M.Si. bahwa islam dapat Berjaya kembali dengan beberapa cara pastinya. Salah satunya dengan terus memperhatikan perkembangan sains dan teknologi yang tinggi. Hal tersebut dikarenakan sains dan teknologi merupakan sesuatu yang mempelajari hal- hal yang paling dasar. Tak hanya itu, dengan sains kita juga bisa menjawab pertanyaan dari masyarakat tentang mengapa dan apa yang kita dapat dari belajar sains tentunya.

Mengenali karakter diri sendiri yang menjadi kunci selanjutnya untuk perkembangan sains dan teknologi islam. Sebagai pelajar tentunya kita harus selalu menanamkan pada diri sendiri bahwa pelajar akan menjadi seorang agen perubahan bagi sekitarnya. karakter juga harus dibangun setiap hari agar tidak berpengaruh pada kondisi diri kalian. Maka dari itu, untuk menjadi agen perubahan kita sebagai pelajar harus memupuk karakter yang positif pada diri masing-masing

Kemudian, kunci terakhir ialah menguasai konsep belajar dalam islam. Ada beberapa kunci belajar yang harus kita kuasai yakni selalu rajin dalam melakukan segala hal terutama dalam belajar. “ tidak orang bodoh di dunia ini tetapi orang malaslah yang ada di dunia ini “ . seperti itu kutipan dari pemateri di atas. Selanjutnya salah satu kata motivasi yakni buku adalah jendela dunia. Hal ini bermaksud bahwa semua ilmu akan kita kuasai dengan membaca. Kemudian, yang terakhir ialah  learning curve. Dengan belajar yang berproses maka kita akan menuju sukses.

(Baca juga: Tentang Kapitalisme)

Oleh karena itu, kita sebagai orang islam harus bisa bersaing dalam  era revolusi industri 4.0 ini dengan menerapkan IOT (Internet Of Thing), DIY (Do It Yourself), menguasai bahasa asing, serta bisa dengan mengelola website dan jika bisa menjadi hafidz Al-Qur’an. Bangun dan jangan bermalas-malasan karena kita adalah agen perubahan di masa depan.

Penulis merupakan siswa kelas XII IPA SMA Nuris Jember yang aktif di ekstrakurikuler jurnalistik

Related Post