Judul buku : Bambu Pembawa Liku
Penulis : Dita Ainur Rohma, dkk
Penerbit : Jagat Litera
Tahun Terbit : 2023
Jumlah Halaman : 42
QRCBN : 62-896-3511-546
Peresensi : Fahmi Nur Fawaid*
Sinopsis:
“Seketika datanglah sepi menghampiri
Bak mirabilis jalapa nan disentuh sergap meluruh
Selembar kain hijau penutup mulut tersebar merata
Cairan kecil tanpa warna memeluk erat kesatria
Bagaikan ta’aruf menjaga jarak adalah hal utama” (BPL:16).
Puisi berjudul Bambu Pembawa Liku karya Dita Ainur Rohmah memaparkan bagaimana virus covid-19 yang tiba-tiba datang hingga memberikan dampak perubahan kehidupan pengarang dalam menjalani keseharian di pondok pesantren salah satunya diungkapkan melalui kalimat “bagaikan ta’aruf menjaga jarak adalah hal utama”. Puisi ini tentu menarik untuk dibaca selain karena sajak yang indah namun juga karna maknanya yang dalam.
Buku antologi puisi berjudul Bambu Pembawa Liku ini terdiri dari 24 karya puisi dari 24 penulis yang merupakan siswa–siswi pondok pesantren nuris. Buku ini memberikan tema tentang peristiwa covid-19 dalam berbagai judul menarik seperti Wabah Rindu, Kami Rindu Wajah Malaikat Tak Bersayap, Santri, Menebar Do’a Menepi Pandemi, Seorang Santri Berikhtiar, Pahlawan Berpeci, Jeruji Ma’had Demi Umat, Makhluk Kecil Tak Bertuan, Si Makhluk Kecil yang Kejam, Ujian dari Tuhan, Nispa, Di Balik Gerbang, dan judul lainnya yang tak kalah menarik.
(Baca juga: Tumpahkan Perasaan Lewat Puisi, Inilah Gubahan Puisi Karya Siswa SMA Nuris Jember)
Dalam rangkaian kalimat penuh makna pembaca akan terbawa dalam suasana kalutnya pengarang melawan covid-19. Buku ini, tentu sangat menarik untuk dibaca karena menyajikan kisah pandemi dari berbagai sudut pandang yang menarik. Selain itu, buku ini juga dapat memotivasi pembaca untuk tetap tegar menghadapi masalah yang menghadang.
Kelebihan
Buku antologi puisi ini memiliki judul yang menarik, diksi yang bagus, selain itu disajikannya berbagai judul dari penulis yang berbeda memberikan kesan yang berbeda pula di setiap karya nya sehingga membuat pembaca tidak mudah bosan.
Kelemahan
Kelemahan dari antologi ini terletak pada kaidah kebahasaan, beberapa karya kurang memperhatikan sajak puisi.
Penulis merupakan guru Bahasa Indonesia SMP Nuris Jember