Oleh: Alivia Nadatul Aisyi/MN
Sya’ir adalah perasaan salah satu bentuk karya sastra yang memiliki banyak makna. Sya’ir merupakan ungkapan perasaan yang diterjemahkan dalam susunan kata-kata yang membuat bait-bait berirama dan memiliki makna yang dalam. Sya’ir adalah karya sastra dengan bahasa yang didapatkan, dipersingkat, dan pemilihan kata-kata kias atau imajinatif.
Baca juga: (Maurice Bucaille, Masuk Islam karena Jasad Fir’aun)
Dalam puisi menggunakan kata yang memiliki kekuatan dalam pengucapanya dan juga makna yang luas. Kata berkonotasi merupakan kata yang sering digunakan dalam puisi. Hal ini menyebabkan puisi menjadi lebih susah dimengerti karena ada makna yang harus dibongkar berdasarkan pemikiran penyair.
Dalam puisi juga harus ditemukan tema atau permasalahan yang diangkat, perasaan sang penulis,dan terahir adalah amanat yang ingin disampaikan. Terkadang kita harus mengetahui dahulu latar belakang si penulis agar tidak salah mengartikan. Membaca atau mendengar puisi dengan penghayatan yang sungguh-sungguh dapat memberikan pemahaman puisi secara mendalam, merasakan apa yang ditulis dan mampu menyerap nilai-nilai yang terkandung di dalam puisi serta menghargai puisi sebagai karya seni dengan keindahan.
Bahasa Arab (diakui) sebagai satu-satunya bahasa dunia yang paling komprehensif; ia memiliki kekayaanmetodologi dan kosa kata yang melimpah ruah (Gustave E. Von Gruenebaum, Medieval Islam; A Study in Cultural Orentation)
Salah satu upaya kita untuk memudahkan mempelajari Bahasa Arab dengan menghafal bait-bait sya;ir Arab. Tujuannya adalah agar lidah kita fasih. Tidak hanya itu, terlebih baik lagi apabila kita menghafal ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits-hadits Rasullulah SAW.
Menguasai sya’ir adalah sebuah tanda kefasihan seseorang terhadap bahasa, oleh karenanya sering sekali kita melihat atau kita temui dalam kitab-kitab para ulama bahwa mereka menyertakan sya’ir-sya’ir dalam bahasa yang indah. Diantara para ulama yang menggunakan sya’ir-sya’ir dalam kitabnya adalah imam Syafi’i.