Ingin Jadi Pemimpin Bijak? Ini Solusinya

Pesantren Nuris- Apa yang ada di benak kalian ketika pertama kali mendengar kata Sayyidi Ro’is? pastinya, adalah orang yang berwibawa dan berpengaruh di kehidupan kita. Ya, Sayyidi Ro’is adalah seorang pemimpin. Pemimpin adalah seorang yang dapat mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya untuk mengerahkan usaha bersama guna mencapai sasaran atau tujuan yang telah di tentukan,sedangkan kepemimpinan adalah proses menggerakkan dan mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Kepemimpinan erat kaitannya dengan keterlibatan orang lain atau sekelompok orang dalam kegiatan mencapai tujuan dan adanya usaha bersama serta pengerahan berbagai sumber daya,baik tenaga,dana,waktu dan lain sebagainya.

(baca juga: Bagaimanakah Definisi Hebat Menurut Islam?)

Namun pada zaman sekarang banyak sekali kepemimpinan yang disalahgunakan, seperti dalam lingkup negara adanya menteri-menteri atau seorang pemimpin yang tidak jujur dalam berkerja, melakukan korupsi, dan lain sebagainya. Sedangkan dalam lingkup sekolah biasanya kepemimpinan disalahgunakan dalam menjabat ketua kelas, menjabat ketua osis penyalahgunaan yang biasanya terjadi dalam organisasi tersebuat adalah ketidakjujuran dalam berkerja, mementingkan diri sendiri dan dibuat sebagai pangkat saja.

Hal ini sangat berpengaruh terhadap bawahan yang dipimpinnya, sedangkan hakikat seorang pemimpin bertugas untuk menjadi panutan bagi bawahannya. Seorang pemimpin harus bisa memancarkan pengaruh yang baik dan membangkitkan antusias bawahan untuk mengikuti bahkan rela berkorban untuk mencapai tujuan bersama. Namun, sekeras apapun usaha seorang pemimpin tidak akan pernah berhasil jika tidak ada toleransi dan dukungan dari orang sekitarnya.

(baca juga: Tiga Kunci Sukses Menurut KH. Muhammad Nur Hayyid)

Seorang pemimpin harus memiliki kegigihan dalam belajar, rasa percaya diri, dan mempunyai komitmen untuk membangun perubahan organisasi yang dipimpinnya. Semua orang bisa menjadi seorang pemimpin, tidak perlu menunggu dijabat atau diakui oleh masyarakat. Sebab, dari hal kecil saja seseorang bisa dikatakan sebagai seorang pemimpin misalnya, memimpin diri sendiri untuk menjadi lebih baik. (red/Deli)

 

Related Post