Tak Hanya Kepada Para Santri Nuris, PMR Wira Nuris Juga Bagikan Pita Merah Kepada Dewan Guru
Pesantren Nuris- HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh, dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Semakin banyak sel CD4 yang dihancurkan, kekebalan tubuh akan semakin lemah, sehingga rentan diserang berbagai penyakit.
Infeksi HIV yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi kondisi serius yang disebut AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). AIDS adalah stadium akhir dari infeksi virus HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya.
(Baca juga: Hias Kantor Guru Siswa MA Unggulan Nuris Rayakan Hari Guru Nasional 2019)
Sampai saat ini belum ada obat untuk menangani HIV dan AIDS. Akan tetapi, ada obat untuk memperlambat perkembangan penyakit tersebut, dan dapat meningkatkan harapan hidup penderita.
Kesadaran masyarakat akan penyakit HIV AIDS saat ini sangatlah menurun, kebanyakan dari mereka belum mengetahui berapa seberbahayanya penyakit ini, sejarahmya pada tanggal 01 Desember 1988, diumumkan bahwa ada penyakit yang sangat berbahaya yang tidak ada obatnya, dan sampai saat ini pun belum ditemukan obatnya.
Maka untuk mengingatkan kesadaran para remaja khususnya santri Pesantren Nuris Jember, ekstrakurikuler PMR WIRA Nuris bagi-bagikan pita merah dengan tulisan “Jauhi Penyakitnya, Dekati Odhanya” sebagai tanda kesadaran akan penyakit HIV AIDS, (01/12/19) lalu.
(Baca juga: Siswa SMA Nuris Jember Peringati Hari Guru Nasional 2019)
Pita merah ini dibagikan kesemua guru Nuris tak terkecuali, dan para santri. Dimulai pada pukul 07:00 PMR WIRA Nuris bagi-bagi pita dimulai dari MA Unggulan, SMA, SMK, SMP lalu MTs Unggulan.
Bukan hanya itu PMR WIRA Nuris juga membuat Mading dengan tema HIV/AIDS sebagai tambahan wawasan kepada orang yang membacanya. “Mungkin dengan dua cara ini (Pembagian pita dan mading) para guru maupun santri akan tambah waspada akan bahayanya penyakit HIV AIDS” ujar kabid PMR, M. Risal Hidayatullah.
“Meskipun seperti itu kesadaran akan bahayanya penyakit ini tergantung pada diri masing-masing individu, kami hanya mengingatkan saja dan selebihnya kami kembalikan kepada perorangan,” tambahnya. [Red.Gibran]